Sumeleh

Just another WordPress.com weblog

Bias Gender dalam Bahasa Majalah Remaja Februari 2, 2009

Filed under: Kajian — naniklipi @ 7:35 am
Tags:

 

Abstract

 

In this paper the differences in youth languages will be discussed qualitatively. Males youth is distinct from females youth by the variation in their language. Language is a cultural construction and culture gives the language its form. Language cannot be separated from the heterogeneous society that use the language. The variation in language can be influenced by factors, such as social condition and situation. The aim of this work is to describe the youth language influenced by gender. The data used for the work have been collected from two youth magazines, “Hai” and “Kawanku”, using observation method (metode simak) and its advanced techniques, taking notes (teknik catat). The language found in the “Hai” magazine can be said to represent the variation used mainly by males, while in “Kawanku” by females. The collected data are classified and analyzed applying a method called “padan pragmatis”. The theory of sociolinguistics is used to describe the manifestation or the language bias used by the two studied youth groups. The result of research shows that there are gender-biased terms in youth languages can be reflected into some levels, i.e. topics, lexicon, gender stereotype, politeness, and the formal language used.

 

Keywords: language variation, gender bias, sociolinguistics, youth languages

 

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui bahasa, remaja laki-laki dapat dibedakan dengan remaja perempuan. Penelitian ini akan mengkaji penggunaan bahasa dalam majalah remaja sebagai bentuk variasi bahasa berdasarkan jenis kelamin. Budiman berpendapat, bahasa sebagai media primer di dalam komunikasi, tidak bisa dituntut untuk bersih dari bias gender (2000: 14).

Kajian ini menarik karena masih jarang literatur yang secara komprihensif dan tuntas membahas hubungan bahasa jurnalistik dan gender. Bahasa dan gender merupakan bidang penelitian yang menarik dan mengalami perkembangan yang fenomenal dalam dasawarsa terakhir, bahkan Graddol (2003: 4) berpendapat, bahasa dan gender memiliki daya tarik akademis dan popular. Daya tariknya tidak hanya menjanjikan kemajuan teori linguistik dan sosial, tetapi juga memberikan kritik sosial dan merupakan suatu program aksi politis yang bertujuan mengelimir ketidaksetaraan jenis kelamin. (more…)