Rubrik : Sosial Budaya
KETIKA MS MENYERANG
Mitranetra, 01 June 2006
Tiba-tiba mata saya kabur. Dalam waktu yang relative cepat, mata kiri saya tidak bisa melihat apa-apa. Saya bingung, kenapa mata saya tiba-tiba menjadi gelap. Saya ke dokter. Setelah diberi antibiotic dan dilakukan pemeriksaan mata secara komplit dokter belum dapat menemukan penyakit apa yang saya derita. Begitulah yang dialami Nanik Supriyanti (25), ketika pertama kali terserang “Multiple Sclerosis”, suatu penyakit yang hingga saat ini belum bisa disembuhkan.
Tak pernah terbayangkan oleh Nanik kalau dia harus menderita penyakit yang termasuk langka ini. Kegemarannya beraktifitas akhirnya harus terhambat karena penyakit yang menyerang system syaraf ini telah membuatnya kehilangan sebagian penglihatannya, Selain penglihatannya berkurang, dia juga pernah mengalami kelumpuhan selama beberapa waktu.
Sebelum akhirnya dideteksi menderita MS, Nanik telah mengalami 5 kali serangan pada matanya. “Tiba-tiba mata saya gelap, kemudian dapat melihat lagi. Namun, mata saya yang sebelah kiri sudah tidak bisa berfungsi lagi”, tutur Nanik. Awalnya, Nanik hanya berobat ke dokter mata. Dokter mengatakan kalau syaraf matanya mengalami infeksi.
Namun, ketika pada awal 2005, setahun setelah serangan pertama, Nanik mengalami kelumpuhan, barulah dokter menyimpulkan bahwa dia menderita MS. “Seseorang dapat dikatakan menderita MS, jika ada dua system syaraf yang diserang,” jelas Nanik mengulang perkataan dokter.
Selama enam bulan wanita lulusan Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gajah Mada (UGM) ini harus istirahat sambil melakukan Fisioterapi. Ketika dia mulai berlatih berjalan, kembali mata Nanik menjadi gelap. “Karena sudah sering mengalami hal seperti itu, saya hanya memfokuskan pada penyembuhan kaki saya.,” ungkap wanita yang bekerja di LIPI Press ini.
Untuk menekan serangan yang dapat terjadi, Nanik harus diinjeksi Kortiko Steroid. “Ada sebenarnya obat lain yang lebih bagus, namun harganya mahal sekali. Dan obat tersebut tidak menyembuhkan,” jelas anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Multiple Sclerosis adalah penyakit system syaraf pusat yang mempengaruhi otak dan sum-sum tulang belakang dalam mengendalikan organ-organ tubuh. Akibatnya, kemampuan berjalan, melihat jadi terganggu. Disebut Sclerosis, karena penyakit ini menimbulkan jaringan seperti parut atau Skleros. Otak dan sum-sum tulang belakang mengalami pengerasan pada bagian-bagian tertentu,. Karena bagian yang diserang tidak hanya satu tempat maka disebut Multiple.
Karena penyakit yang menyerangnya itu, Nanik pun banyak mengalami masalah dalam pekerjaannya. Serangan kelumpuhan yang dialaminya tersebut terjadi enam bulan setelah dia diterima sebagai CPNS. Untuk beberapa waktu Nanik harus ke luar masuk rumah sakit dan tidak bisa masuk kerja. Akibatnya, dia tidak dapat mengituti latihan pra jabatan untuk menjadi pegawai tetap.
Berbagai perasaan campur aduk tentu saja dirasakan oleh seseorang yang mengalami penyakit yang belum bisa disembuhkan. Nanik sempat merasa sedih dengan kenyataan yang harus dihadapinya. “Saya memang sedih, tapi saya harus bisa menguatkan diri saya untuk menguatkan keluarga saya,” lanjutnya.
Pastilah tidak mudah untuk menjalani hidup dengan menderita suatu penyakit. Selain selalu di liputi rasa cemas akan serangan-serangan berikutnya, Nanik juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi akibat terburuk dari penyakit ini. “Saya harus siap kalau suatu saat mata saya tidak bisa berfungsi atau saya mengalami kelumpuhan lagi,” ungkap wanita asal Jogja ini.
Sekarang, Nanik mencoba menjalani hidup dengan tenang dan menjauhkan diri dari stress. Yang dapat dilakukannya adalah menjaga nutrisi dan stamina tubuhnya. “Sekarang saya tidak mengkonsumsi obat-obatan lagi. Saya mencoba menjaga kesehatan saya dengan menggunakan kekuatan pikiran saja,” jelas wanita yang memiliki hobi naik gunung ini.
Karena tidak banyaknya penderita penyakit ini, Nanik sering melakukan komunikasi dengan sesama penderita MS. Dengan cara itu, dia dapat berbagi cerita dan perasaannya. Namun, Nanik sangat menyayangkan belum adanya organisasi penderita MS di Indonesia. “Saya ingin ada organisasi sesama penderita MS, agar para penderita penyakit ini bisa saling belajar dan saling menguatkan,” Nanik mengungkapkan keinginannya.
Di samping itu, Nanik berharap agar pemerintah dan masyarakat umum juga memperhatikan para penyandang cacat. Nanik sering melihat dalam persyarataan pernerimaan karyawan disebutkan harus sehat fisik. “Belum tentu kinerja orang cacat itu jelek, kadang mereka punya semangat, kadang mereka punya sesuatu yang bbikin kinerja mereka itu bagus,” tutur Nanik diakhir pembicaraannya
Fitriana
Sumeleh 
Wah bagus sekali artikel nya, bisa menjadi banyak masukan nih.
Makasih ya!
saya sedang menulis perihal kanker payudara di blog saya. silakan berkunjung ya!
http://distributor4lifeindonesia.wordpress.com/2008/12/21/testimoni-kanker-payudara-2/